WARTABANJAR.COM, BOYOLALI – Gunung Merapi, yang memiliki ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (MDPL), kembali menunjukkan aktivitas tinggi dengan meluncurkan awan panas sebanyak 33 kali hingga Senin (23/12/2024) pukul 00.00 WIB. Guguran tersebut mengarah ke Sungai Bebeng dan Krasak dengan jarak luncur mencapai 1.600 meter.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengonfirmasi bahwa Gunung Merapi saat ini berstatus Level III atau Siaga.
BACA JUGA:Status Gunung Merapi di DIY Dinaikkan ke Level III atau Siaga
“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga sejauh 7 kilometer,” ungkap BPPTKG dalam pernyataan resminya.
Potensi Bahaya Meluas
Selain itu, BPPTKG juga memperingatkan adanya potensi bahaya pada sektor tenggara, meliputi:
- Sungai Woro: Hingga 3 kilometer dari puncak.
- Sungai Gendol: Hingga 5 kilometer dari puncak.
Material vulkanik yang terlontar akibat letusan eksplosif dapat menjangkau radius hingga 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Data pemantauan menunjukkan bahwa suplai magma di dalam perut Merapi masih berlangsung, yang berpotensi memicu guguran awan panas di kawasan berbahaya.
Imbauan untuk Masyarakat
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk:
- Tidak melakukan aktivitas apa pun di zona potensi bahaya.
- Mewaspadai lahar dingin dan awan panas guguran (APG), terutama saat hujan terjadi di sekitar kawasan Merapi.
- Mengantisipasi dampak abu vulkanik, seperti gangguan pernapasan dan kerusakan tanaman akibat erupsi.
BPPTKG juga menegaskan bahwa status aktivitas Gunung Merapi dapat ditinjau kembali jika terjadi perubahan signifikan.