WARTABANJAR.COM, MAKASSAR – Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) memperlihatkan 17 tersangka yang merupakan jaringan pabrik uang palsu (upal) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Para tersangka yaitu dua pegawai Bank BUMN, satu pejabat sekaligus dosen UIN Alauddin Makassar, empat aparat sipil negara (ASN), satu honorer, pengusaha, hingga juru masak.
Ada pula tersangka dari politisi yang pernah ingin mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar dan ikut Pilkada Kabupaten Barru, serta calon anggota legislatif pada Pemilu 2024 lalu.
BACA JUGA:Gila! Uang Palsu yang Diproduksi Dosen UIN Makassar Capai Rp1.000 Triliun
Mereka memproduksi uang palsu di Kampus II Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Polisi menyebut Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, berinisial AI, memiliki peran sentral dalam sindikat ini.
AI disebut menyediakan ‘tempat aman’ untuk memproduksi uang, surat berharga negara (SBN) hingga sertifikat deposit BI bernilai ratusan triliunan rupiah.
Dalam kasus itu, polisi mengamankan barang bukti uang palsu sebanyak 4.554 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 emisi tahun 2016 serta 234 lembar pecahan Rp100.000 yang belum terpotong.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor: nur muhammad