Baca juga: Tiongkok Eksekusi Mati Mantan Pejabatnya Yang Korup, Gimana Menurutmu?
“Kritikal di Q1 bagi pemerintah, makanya 2 bulan saat inflasi tinggi ada bantuan pangan yang untuk kelas menengah, kemudian diskon listrik, ini kita harapkan inflasi terjaga, kemudian daya beli yang dicreate dari bantuan pangan maupun diskon listrik, jadi leverage dari pertumbuhan ekonomi di kuartal I,” kata Ferry.
“Jadi kalau dari siklus sekarang Q1 kritikal yang jadi engine of growth juga, jadi kayak mesin di awal kita siapin sehingga pertumbuhan ekonomi dan inflasi terjaga,” tambahnya.
Kebijakan itu muncul karena pemerintah menyadari tarif listrik merupakan salah satu komponen penyumbang inflasi terbesar setelah bahan pangan di Indonesia.
Baca juga: Jelang Nataru, Begini Himbauan Kapolri Untuk Masyarakat Yang Lakukan Perjalanan
“Untuk inflasi kita tahu komponen-komponen besar bobot inflasi kan pangan, kemudian tarif listrik. Secara siklus meski inflasi 2024 kita relatif rendah dan kalau 2025 masih di rentang sasaran, tapi siklus akhir tahun kita punya mapping di bulan-bulan kapan inflasi tinggi dibanding inflasi bulan-bulan lain,” ucapnya. (Sidik Purwoko)
Editor: Sidik Purwoko