BANJARBARU, WARTABANJAR.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 yang tercatat sebesar 106,65, mengalami inflasi tahunan (y-on-y) sebesar 2,01 persen, dibandingkan dengan 104,55 pada November 2023. Selain itu, inflasi bulanan (m-to-m) tercatat sebesar 0,50 persen, dan inflasi sejak awal tahun (y-to-d) mencapai 1,48 persen.
Kenaikan IHK ini didorong oleh hampir seluruh kelompok pengeluaran. Menurut Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, beberapa kelompok yang mengalami kenaikan harga signifikan antara lain: kelompok makanan, minuman dan tembakau (1,77 persen); pakaian dan alas kaki (1,07 persen); perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,46 persen); serta kesehatan yang melonjak sebesar 3,94 persen.
BACA JUGA:BPS: Emas Perhiasan Sumbang Cukup Besar Inflasi Oktober 2024
Selain itu, kelompok transportasi juga mengalami kenaikan sebesar 1,35 persen, sedangkan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya tercatat mengalami lonjakan tertinggi dengan kenaikan mencapai 10,81 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi y-on-y antara lain emas perhiasan, ikan gabus, tarif parkir, daging ayam ras, bawang merah, ikan papuyu, dan sigaret kretek mesin. Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi termasuk beras, cabai merah, cabai rawit, bensin, dan pepaya.
Pada inflasi bulanan (m-to-m), beberapa komoditas yang turut memberi sumbangan signifikan terhadap inflasi di antaranya ikan gabus, bawang merah, emas perhiasan, dan daging ayam ras. Sebaliknya, ikan peda, angkutan udara, semangka, dan pepaya mengalami penurunan harga yang memberikan sumbangan terhadap deflasi.