Saat ini, Kementerian PU juga tengah mendorong adanya koordinasi lintas sektor bersama dengan stakeholder terkait. Termasuk Kementerian/ Lembaga yang membidangi permasalahan sedimentasi hulu. “Bersama-sama dengan Pemerintah Daerah, dan Kementerian/ Lembaga lain, kita akan berupaya melestarikan dan menjaga kualitas hulu. Harapannya, supaya air permukaan dapat tetap terjaga,” ujar Menteri Dody.
Baca juga: Percepatan Rehab Jembatan Gantung Sungai Rasau, Pemkab Tala Siapkan Rp345 Juta
Menteri Dody juga menyampaikan apresiasi kepada PJT I, “Terima kasih teman-teman PJT I yang sudah bekerja keras bersama dengan Ditjen Sumber Daya Air. Ke depan kita koordinasikan terus agar bendung-bendung yang sudah terbangun dari tahun 70-an dan seterusnya bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Tidak hanya untuk mengairi sawah, tapi juga pengendalian banjir, dan sumber air baku bagi masyarakat sekitar,” ujar Menteri Dody.
Saat ini, pengelolaan WS yang dilakukan oleh PJT I telah mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan air irigasi untuk lahan pertanian seluas 282.398 Ha. Untuk ketahanan energi, PJT I memberikan jaminan pasokan air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan layanan sebesar 7,49 Miliar kWh per tahun. Di bidang ketahanan air, penyediaan layanan air baku terbagi untuk PDAM dan juga industri. Dengan layanan air baku untuk PDAM sebesar 560,08 juta m3 per tahun, dan untuk industri sebesar 499,38 juta m3 per tahun.
Baca juga: Ahmad Luthfi : Kebijakan Publik Bukan Sekadar Angka, Tapi Sentuh Dimensi Kemanusiaan