WARTABANJAR.COM, DEPOK – Kepolisian Republik Indonesia mengklaim Polri telah mengamankan sebanyak 181 tersangka kasus terorisme. Mereka diamankan selama 2023 sampai dengan 13 November 2024.
Demikian dikatakan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri HUT Ke-79 Korps Brimob Polri, di Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2024). Menurut Kapolri, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar tak ada ruang sedikitpun bagi teroris beraksi di Indonesia.
“Karena memang Presiden perintahkan bahwa tidak boleh ada ledakan sekecil apa pun, atau biasa yang kita kenal zero attack (tidak ada serangan teroris secara terbuka, red.),” kata Kapolri seperti dikutip Wartabanjar.com.
Kapolri menjelaskan bahwa penegakan hukum pada pelaku kasus terorisme tersebut dilakukan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, dan berkolaborasi dengan Korps Brimob Polri.
Baca juga: Tegas Lawan Aksi Penyelundupan, Pemerintah Amankan Potensi Kebocoran Rp3,9 Triliun
“Tentunya peran Brimob untuk selalu hadir menjaga kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) tentunya ini menjadi hal yang tak bisa dielakkan oleh rekan-rekan semua,” ujarnya.
Selain itu, Kapolri mengatakan bahwa penegakan tersebut merupakan bagian dari kegiatan preventif strike atau mengamankan sebelum terjadi peristiwa dengan didahului bukti-bukti yang cukup.
Sementara itu, Rycko Amelza Dahniel saat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, di Jakarta, Kamis (27/6), mengungkapkan sepanjang 2023 hingga Juni 2024 tidak ada serangan teroris secara terbuka.