Presiden Partai Perubahan Bicara Posisi Anies Baswedan Meski Tidak Terlibat Deklarasi

     

    WARTABANJAR,COM, JAKARTA – Menyusul deklarasi Partai Perubahan pada Minggu (10/11) berbagai spekulasi mengemuka. Bahkan wacana berkembang menyusul klarifikasi dari Anies Baswedan sendiri yang disebutkan sebagai capres Pemilu 2029.

    Presiden Partai Perubahan Robi Nurhadi memberikan penjelasan mengenai sosok Anies Baswedan yang tidak terlibat dalam deklarasi partai tersebut di Jakarta pada Minggu, 10 November 2024.

    Baca juga:Partai Perubahan Dideklarasikan Minggu, Anies Baswedan Berikan Klarifikasi

    Robi Nurhadi mengatakan meski dirinya ditetapkan sebagai Presiden Partai Perubahan, Anies Baswedan tetap adalah pemimpin partai tersebut dan partainya adalah rumah buat politisi yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden itu.

    “Sebenarnya yang tetap jadi pemimpin Bapak Anies Rasyid Baswedan dan para pemimpin perubahan yang telah memimpin organsasi relawan atau perjuangan pergerakan perubahan. Kepada mereka kami beri rasa hormat,” ujar Robi Nurhadi dikutip dari Suara Perubahan, kanal YouTube milik Partai Perubahan, Minggu.

    Ia memahami saat ini banyak orang bertanya-tanya mengenai sosok Anies Baswedan yang tidak dilibatkan dalam deklarasi.

    Robi Nurhadi mengatakan seluruh masyarakat yang ada di Partai Perubahan selalu berkeyakinan Anies Baswedan adalah pemimpin mereka.

    Ia yakin Anies Baswedan akan terhubung hatinya dengan teman-teman perubahan yang ada di Partai Perubahan.

    “Kami yakin ini adalah rumah beliau. Satu hari beliau akan pulang,” harapnya.

    “Partai perubahan ini akan terus jadi kekuatan politik Pak Anies Baswedan dalam agenda perubahan Indonesia yang lebih baik,” sambungnya lagi.

    Ia mengatakan deklarasi yang mereka lakukan merupakan bentuk konkret dari 5 Pilar yang diusung Gerakan Perubahan.

    Menurutnya kelima pilar itu adalah pembentukan Partai Perubahan, Ormas Gerakan Perubahan, Koperasi Perubahan, Yayasan Perubahan, dan Cakada Perubahan.

    Khusus untuk Partai Perubahan, Robi Nurhadi mengatakan partai tersebut dibentuk karena keprihatinan banyak orang atas trik politik di mana banyak orang baik yang diinginkan masyarakat tidak bisa maju sebagai kepala daerah.

    Baca Juga :   7 Wilayah Kalsel Status Waspada Saat Hujan di Prakiraan Cuaca Hari ini

    Ia mencontohkan pengalaman Anies Baswedan beberapa waktu lalu saat nama akademisi terkenal itu diharapkan bisa maju pada Pigub Jakarta 2024.

    Sayangnya saat itu Anies Baswedan tidak bisa maju karena tidak ada partai yang mencalonkan.

    “Bagi kami ini adalah pelajaran besar bahwa memang orang-orang baik memerlukan kendaraan yatu partai politik agar memastikan mereka bisa diusung sesuai konstitusi,” jelas Robi Nurhadi.(pwk)

    Editor:purwoko

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI