Angkat Krisis Global Akibat Perang di Forum Parlemen G20, Puan: Ini Masa Paling Bahaya Sejak PD II

    Baca juga: Menteri ATR/BPN dan Kapolri Kerjasama Berantas Mafia Tanah Tanpa Toleransi

    Dirinya mempertanyakan apa jadinya jika dunia bisa mengalokasikan 50 persen belanja militer global atau sekitar US$ 1,2 triliun setiap tahun hingga tahun 2030 untuk membantu masyarakat miskin. Puan menyebut, pastinya hal tersebut akan membawa dampak besar dalam mengatasi krisis global.

    “Kita akan memiliki dunia yang berbeda, di mana agenda dunia bebas dari kemiskinan dan kelaparan dapat tercapai pada tahun 2030,” sebutnya.

    Puan berharap P20 dapat membuat parlemen memperbarui komitmen politik untuk mempertajam alokasi anggaran di setiap negara, guna menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera. Ini berlaku untuk semua, baik negara besar dan kecil.

    “Kita semua adalah pemimpin politik di negara kita yang dapat membuat perbedaan. Kita dapat mempengaruhi pemerintah di negara kita masing-masing, termasuk mempengaruhi penyelesaian perselisihan dan perbedaan kita dengan cara damai,” papar Puan.

    Baca juga: Geger Temuan Mayat Pemuda Asal Banjarmasin Diduga Gantung Diri, Keluarga Tolak Otopsi

    Dalam P20 di Brasil, terdapat 62 delegasi sebagai perwakilan parlemen dari 35 negara. Turut hadir pula 7 perwakilan lembaga pada P20 ke-10, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Inter-Parliamentary Union (IPU) yang merupakan forum parlemen internasional. (Sidik Purwoko)

    Editor: Sidik Purwoko

    Baca Juga :   Prabowo Singgung Keadilan Perdagangan di APEC Dinilai Relevan, Pengamat: Ada Ketimpangan!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI