Baca juga: Ribuan Ikan Mati Mendadak di Aranio
“Melalui Bank Sampah, kami mengajak masyarakat untuk menyetorkan sampah terpilah, yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain berdampak langsung pada lingkungan yang lebih bersih, praktik ini juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi, menciptakan kesadaran dan budaya kelola sampah yang lebih bijak,” Ungkap Denok.
Selaras dengan yang disampaikan tersebut, Pengelola Bank Sampah yang ada di kawasan
Kemayoran yaitu Joko Sarjono menyampaikan hal serupa. Menurutnya, Bank Sampah memiliki peran ganda, yaitu tidak hanya sebagai solusi pengelolaan sampah, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dan upaya mewujudkan smart economy. Bank Sampah mampu menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang dikelola, serta mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Melalui program Bank Sampah, kita bisa mewujudkan smart economy dengan nilai ekonomi sampah yang dikelola. Masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi, tetapi juga tumbuh kesadaran kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kami berharap program ini dapat terus berkembang di Kemayoran dan dapat menjadi percontohan oleh wilayah lain,” ujar Joko.
Baca juga: Mentan Amran Copot Pejabat Kementan Terlibat Praktik Korupsi
Dengan terlaksananya workshop ini, Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) menegaskan komitmennya dalam mendorong kolaborasi antar instansi untuk menciptakan kawasan lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui inisiatif seperti pengelolaan sampah yang terintegrasi dan pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah, diharapkan kawasan Kemayoran dapat menjadi model bagi pengelolaan lingkungan yang inovatif di kota-kota lain.