WARTABANJAR.COM – Status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan berakhir pada 31 Oktober 2024.
Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD) Kalsel harus tetap siaga memasuki musim penghujan.
Potensi cuaca ekstrem berupa bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor akan terjadi di musim penghujan.
Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansyah melakukan mitigasi terhadap prakiraan BMKG tersebut dengan menggelar Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Puting Beliung (Cuaca Ekstrem), dan Tanah Longsor (Batingsor) di aula BPBD Kalsel di Banjarbaru, Jumat (25/10/2024).
Baca Juga
Viral Diduga Maling Kepergok Warga di Masukau Tabalong
“Kita pada saat ini memang masih berlaku status siaga darurat karhutla yang akan berakhir pada tanggal 31 Oktober, kemudian kita memasuki perubahan iklim berdasarkan apa yang kami dapatkan dari BMKG, kemudian hasil evaluasi dari kegiatan kita pada saat evaluasi,” ujar Suria dalam sambutannya membuka rapat koordinasi.
Menurutnya, memang di beberapa kabupaten yang mungkin sudah sedikit ada curah hujan, namun atas arahan Gubernur Kalimantan Selatan, pihaknya berupaya agar tidak terlena, sehingga tetap dilakukan kegiatan untuk mitigasi atau yang sifatnya perlu persiapan dalam menghadapi bencana Batingsor tersebut.
Provinsi Kalsel diidentifikasikan ada 6 potensi bencana yang potensial dan sering terjadi, yaitu banjir, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, angin puting beliung, tanah longsor, dan gelombang pasang.