WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Hari Santri Nasional bisa menjadi momentum dan tonggak bagi para santri untuk proaktif dalam melawan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Hal itu dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Mayjen TNI Roedy Widodo.
Roedy menyampaikan hal itu saat apel peringatan Hari Santri 2024 dan deklarasi antinarkoba, antiradikalisme dan antiterorisme di Alun-Alun Kota Cilegon, Jawa Barat, Selasa (22/10/2024).
Baca juga:Mahfud MD ‘Sentil’ Menteri Desa di Hari ke-2 Bekerja
Acara yang digelar Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cilegon ini dihadiri sekitar 1.000 santri dan pelajar se-Kota Cilegon.
Roedy Widodo mengatakan, santri yang memiliki kelebihan dalam ilmu agama, bisa melakukan upaya pencegahan mulai dari lingkungan pondok pesantren hingga lingkungan sekitar.
“Santri dapat pro aktif dalam melakukan pencegahan. Pertama-tama melakukan deteksi dini. Kemudian melakukan pencegahan dan perlawanan terhadap paham paham yang bersifat intoleran kemudian radikal terorisme,” kata Roedy dikutip dari Beritasatu.com.
Dikatakan, Hari Santri menjadi sebuah momentum yang sangat luar biasa dan jarang terjadi karena bersamaan dengan deklarasi antinarkoba, antiradikalisme, dan antiterorisme.
“Yang tujuannya dalam rangka melakukan pencegahan, penangkalan dan perlawanan secara dini dari lingkungan individu kemudian keluarga, komunitas, masyarakat sampai kemudian bangsa Indonesia,” ujarnya.
Baca juga:Apel Penutupan Hari Santri Berlangsung 22 Oktober, Prabowo Bakal Hadir
Dalam kesempatan itu, penjabat Wali Kota Cilegon Nana Supiana mengatakan, semangat perjuangan dan dedikasi para santri selalu menginspirasi untuk menuntut ilmu dan berkontribusi bagi bangsa.
“Semoga santri di seluruh Indonesia makin maju dan bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.(pwk)
Editor: purwoko