Dia menuturkan transaksi QRIS saat ini sudah mencapai Rp 4,08 miliar atau 163,6% dari target 2024 yang sebesar Rp 2,5 miliar. Sedangkan penggunanya sebanyak 53,3 juta sudah mendekati target BI yang sebesar 55 juta pengguna.
“Kami melihat sektor terbesar adalah pedagang eceran, khususnya makan dan minum mewakili 35,9% lalu diikuti sektor restoran hotel itu 16,93,%, dan sektor -sektor lain,” tutur Filianingsih.
Baca juga:Dirjen Bina Pembangunan Daerah Minta Pemkab Tanbu Pantau Harga Komoditas
Dia mengatakan, kanal pembayaran QRIS turut berperan menopang daya beli masyarakat khususnya untuk kelas menengah bawah.
Perluasan akseptasi digital terhadap ultra mikro karena UMKM memiliki peran besar ke perekonomian Indonesia. QRIS didominasi oleh UMKM 92,47% dan peran ultra mikro sebesar 55%.
“Jadi dengan MDR 0%, kami yakin nanti penghematan bisa digunakan untuk peningkatan belanja barang input yang ada multiplier effect-nya,” pungkasnya.(pwk)
Editor: purwoko