Timnas Indonesia Pernah Menang Lawan Bahrain, Erick Thohir Sebut-sebut Status Underdog

     

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Dalam sepekan ke depan, Timnas Indonesia bakal menjalani dua pertandingan pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di grup C, melawan Bahrain pada Kamis (10/10/2024), dan China pada Selasa (15/10/2024).

    Semangat Indonesia sedang tinggi seusai bermain imbang 1-1 dengan Arab Saudi dan 0-0 dengan Australia pada dua laga awal September lalu.

    Baca juga:Timnas Indonesia Gelar Latihan Kedua di Bahrain, Tinggal Tunggu Maarten Paes

    Namun, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir ingin agar para pemain tetap mempertahankan status underdog sebagai tamu melawan Bahrain (10 Oktober) dan China (15 Oktober).

    “Masyarakat tidak boleh berasumsi bahwa posisi Indonesia langsung sejajar dengan dua lawan berikutnya,” kata Thohir di laman PSSI.

    “Kami masih di posisi terbawah jadi kami hanya mengincar poin saat melawan Bahrain dan Tiongkok,” lanjutnya.

    Sejak awal putaran ketiga, PSSI memasang target mendulang 15 poin pada 10 laga di grup C. Saat ini pasukan Garuda baru mendulang dua poin.

    Bahrain dan China dianggap sebagai dua pesaing langsung dengan Indonesia untuk memasuki babak kualifikasi keempat Asia. Oleh karena itu pasukan Shin Tae-yong perlu meraih hasil positif meski harus menjadi tamu pada dua pertandingan ini.

    Setelah itu Indonesia bertemu Jepang, kemudian kembali dengan Arab Saudi dan Australia.

    Kepercayaan diri Indonesia semakin menguat dengan tambahan dua pemain naturalisasi berkualitas, yaitu bek tengah Mees Hilgers (FC Twente) dan striker sayap Eliano Reijnders (PEC Zwolle). Di antara 27 nama yang dipanggil pelatih Shin kali ini, ada 13 pemain berdarah campuran yang bergabung.

    Baca juga:Shin Tae-yong Pimpin Latihan Perdana Timnas Indonesia di Bahrain

    Baca Juga :   Persib Bandung Target Menang Kontra Port FC di Thailand

    Sejak tahun 2000, Indonesia empat kali bertemu Bahrain, dan hanya menang sekali 2-1 di babak penyisihan grup Piala Asia 2007. Sebelumnya, Indonesia kalah 1-3 di Piala Asia 2004, kemudian 0-2 dan kekalahan telak 0-10 di kualifikasi Piala Dunia 2014.

    Sedangkan sejak tahun 1980, Indonesia telah bertemu China sebanyak 13 kali dengan meraih dua kemenangan, dua kali imbang, dan sembilan kekalahan. Kemenangan terakhir adalah 3-1 pada Piala Raja 1987 di Thailand, dan terakhir imbang 1-1 pada kualifikasi Piala Asia 2015 pada tahun 2013.

    Namun penampilan Indonesia saat ini jauh lebih impresif dibandingkan pesaingnya. China kalah 0-7 dari Jepang di laga pembuka, dan kemudian kalah 1-2 dari Arab Saudi di kandang sendiri meski sudah unggul sejak menit ke-19.

    Penggemar sepak bola di jejaring sosial China Sina bahkan kini merasa keberatan dengan masuknya Mees Hilgers dan Eliano Reijnders ke skuad Timnas. Mereka menilai Indonesia terlalu cepat melakukan naturalisasi dan kedua pemain tersebut bahkan tidak diambil sumpahnya di Indonesia, melainkan mendapat izin bekerja di Belanda.

    Namun menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, hal tersebut hanya pendapat suporter, bukan Federasi Sepak Bola Tiongkok. “Ini hanya perang psikologis, bukan pernyataan resmi,” kata Menteri Dito Ariotedjo.

    FIFA juga telah menyetujui untuk mengizinkan dua pemain ini tampil membela Indonesia.

    Indonesia saat ini berada di peringkat keempat grup C dengan perolehan dua poin, tertinggal satu poin dari Bahrain.

    Baca juga:Juergen Klinsmann Komentari Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

    Jika menang atas Bahrain dan China, Indonesia akan menjadi tim Asia Tenggara pertama yang meraih dua kemenangan di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia, bahkan memecahkan rekor skor.(pwk)

    Baca Juga :   Klasemen Bali United Usai Takluk di Tangan Dewa United

    Editor: purwoko

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI