WARTABANJAR.COM, SEMARANG – Sebanyak 19 kelompok gengster di Semarang, Jawa Tengah menyatakan membubarkan diri, menyusul memuncaknya keresahan masyarakat terhadap keberadaan kelompok-kelompok remaja ini.
Bahkan keresahan ini sempat memantik respon tegas dari aparat bagi mereka yang berulah di tengah masyarakat.
Baca juga:Viral Penangkapan Diduga Gengster Banjarmasin di Teluk Dalam
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi kesadaran dari 19 kelompok gangster yang sempat meresahkan masyarakat untuk membubarkan diri.
“Hari ini telah dilakukan pembubaran gangster di Kota Semarang. Kemudian, ada pula pemusnahan senjata tajam milik gangster di Mapolrestabes Semarang,” kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Selasa (1/10).
Puluhan anggota gangster itu menyatakan membubarkan diri dan menghentikan segala bentuk aktivitas gangster yang meresahkan dan mengganggu ketertiban, serta ketenteraman masyarakat.
“Sebenarnya, sudah dari dua minggu yang lalu dengan pak Kapolrestabes dan Forkopimda, kami melakukan zoom dengan seluruh lurah, camat, LPMK, RT/RW se-kota Semarang,” katanya.
Hasil rapat secara dalam jaringan (daring) tersebut, kata dia, yakni melakukan patroli-patroli keamanan dengan melibatkan berbagai unsur.
“Patroli-patroli seperti saat COVID-19. Bergantian, mulai dari babinsa, bhabinkamtibmas, lurah, camat. Hingga mulai menggerakkan dan memasifkan siskamling. Alhamdulillah sudah mulai berkurang dan sudah tidak ada lagi tawuran maupun korban,” kata dia.
Meski demikian, rupanya masih banyak provokasi yang terjadi di media sosial sehingga Pemerintah Kota Semarang bersama Forkopimda menggandeng kepolisian berupaya menurunkan suhu panas di antara anggota gangster yang memicu konflik.