Baca juga: Desa Indrasari Ditetapkan Sebagai Desa Anti Maladministrasi
Sebelumnya, Washington dan Beijing berbincang lebih rutin untuk menghindari konflik di Laut Cina Selatan meski duta besar AS untuk Tiongkok Nicholas Burns menyebut hubungan mereka masih kontroversial dan kompetitif.
“Militer kami beroperasi dalam jarak yang sangat dekat satu sama lain di Laut Cina Selatan dan di Selat Taiwan. Anda tidak ingin mengirimkan sinyal yang salah,” kata Burns seperti dikutip Wartabanjar.com dari BBC.
Laut Cina Selatan telah menjadi titik api yang berbahaya, dimana klaim Beijing meningkatkan ketegangan dengan Taiwan dan Filipina, serta sekutu mereka yang paling kuat, AS.
Baca juga: Polisi Amankan Perempuan ini Terkait Peredaran Narkotika di Dua TKP
Kapal-kapal China dan Filipina telah terlibat dalam permainan kucing-kucingan di perairan yang disengketakan dalam beberapa bulan terakhir – pertengkaran terakhir minggu ini diduga melibatkan personel penjaga pantai China yang menaiki kapal Filipina dan menyerang tentara dengan pedang dan pisau.
AS, yang telah membentuk aliansi militer dari Manila hingga Tokyo, telah berulang kali berjanji akan membela hak-hak sekutunya di Laut Cina Selatan.
Hal ini semakin membuat hubungan dengan Tiongkok tegang – hubungan tersebut sudah memburuk akibat invasi Rusia ke Ukraina, klaim Tiongkok atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, dan perang dagang. (Sidik Purwoko)
Baca juga: KPK Bakal Tanyai Pemberi Tumpangan Jet Pribadi, Kaesang: Saya Nebeng Pesawatnya Teman
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com