WARTABANJAR.COM, TAIPEI – Tiongkok mengklaim pesawat tempurnya mengikuti pesawat militer AS, P-8A Poseidon yang melintasi Selat Taiwan, Selasa (17/09/2024). Pesawat AS tersebut adalah pesawat patroli dan pengintaian yang dapat melakukan perang anti-kapal selam.
Komando Teater Timur Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat Tiongkok menyatakan, mereka mengawasi penerbangan pesawat AS dan menanganinya sesuai dengan hukum. Li Xi, juru bicara Komando menegaskan, bahwa pasukan mereka akan tetap waspada dan menjaga kedaulatan serta keamanan nasional.
Melansir Associated Press News, Xi juga mengatakan pihaknya akan terus menjaga stabilitas regional. Sementara Angkatan Laut AS belum memberikan komentar terkait insiden ini.
Baca juga: Pemkab Banjar Serukan Evaluasi Kinerja di Triwulan III
Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya. Negeri Tirai Bambu itu tidak senang dengan patroli negara lain di perairan tersebut. Jerman juga mengirimkan dua kapal perang melalui Selat Taiwan, pada hari Jumat (13/09/2024) lalu.
Selat Taiwan merupakan transit pertama mereka dalam lebih dari dua dekade ini. Akibatnya, tindakan barat itu mendapat kritik dari Beijing.
Pasalnya, pada 2001 silam pernah terjadi insiden tabrakan udara antara pesawat pengintai AS dan pesawat tempur Tiongkok. Peristiwa itu terjadi di dekat pulau Hainan.
Tabrakan tersebut menyebabkan seorang pilot pesawat Tiongkok tewas. Sayangnya, AS justru menyatakan pesawatnya berada di udara internasional. AS menyebut kecelakaan tersebut disebabkan oleh penerbangan pihak Tiongkok yang dianggap sembrono.