‘Itu merupakan suatu kehormatan bagi kami umat Katolik, karena ini adalah pemimpin tertinggi Katolik di dunia dan saya tidak menyangka tanggal 5 besok ini saya bisa bersama dengan Bapak Paus,” lanjutnya.
“Saya juga terharu karena saya tidak menyangka bahwa saya bisa bertemu dengan Pak Menteri. Walaupun saya dari keluarga yang kecil, keluarga yang sederhana, dari keluarga yang berkekurangan, tapi saya dianggap layak untuk menghadiri perayaan ini, diundang langsung oleh Menteri,” ujarnya.
Senyum merona juga tampak dari wajah Stefanus Kambaru Windi, seorang petani yang aktif membina umat Katolik di pelosok Kabupaten Sumba Timur. Ia merasa terharu karena melalui undangan Menag, Tuhan memberi kesempatan kepadanya untuk bisa mengikuti Misa bersama Paus di Jakarta.
“Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya bisa ke Jakarta dan bisa bertemu dengan Bapak Menteri dan juga bisa mengikuti Misa bersama Bapak Paus. Tuhan bisa memilih saya yang melalui Bapak Menteri. Tuhan memilih saya untuk ikut ke Jakarta untuk ikut Misa,” terang Stefanus.
Turut hadir dalam perjumpaan tersebut, Dirjen Bimas Katolik Suparman, Romo Vinsensius Tamelab dari Keuskupan Agung Kupang, dan Romo Petrus Mali dari Keuskupan Weetebula. (ernawati/rls)
Editor: Erna Djedi