Ia membeberkan keseruannya menjadi pengantar makanan itu di media sosialnya, Jumat (16/8/2024).
“Melakukan sesuatu demi melanjutkan hidup dengan mengerjakan apa yang bisa dikerjakan, jadi pengantar makanan, ada aplikasinya juga, semacam gofood lah ya kalau di Indonesia,” katanya di video sambil menyetir mobil menuju sebuah restoran untuk mengambil pesanan.
Tiba di restoran itu, ia mengambil makanan pesanan untuk dikirimkan ke pemesan.
Ia mengantar makanan menggunakan mobil sehingga ia harus bisa juga menyetir di kiri dan memahami peraturan lalu lintas di sana.
Demi memudahkan pekerjaannya, apalagi dia WNA, sehingga dia harus mampu beradaptasi dan mengikuti semua peraturan warga setempat.
“Kendalanya pas musim dingin mengantar makanan di tengah salju, kadang disambut oleh anjing, untung aku pecinta binatang,” bebernya.
BACA JUGA: Kadis PUPR Kalsel: Pembangunan Tugu Nol Kilometer Banjarmasin Capai 89 Persen
Selain itu, dia juga harus berjibaku dengan perubahan cuaca di musim panas yang menurutnya panas sekali.
Kendala lainnya adalah terkadang dia harus mengantar makanan ke lokasi di dalam hutan yang gelap di malam hari membuatnya takut hal buruk bakal terjadi padanya.
“Terus rumah orang Amerika tu banyak banget yang di dalam hutan, gelap, nggak ada lampu,” katanya lagi.
Dia melakukan pekerjaan ini dalam sehari bisa mencapai puluhan mil selama 5 jam hingga belasan jam.
“Kalau waktunya bisa diatur sendiri supaya bisa tetap melakukan kegiatan lainnya seperti mengurus rumah, memasak, yang penting bisa pulang untuk salat, dan sebagainya,” imbuhnya.
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com