WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan, pemanfaatan nuklir lewat fasilitas iradiator Gamma Merah Putih mampu meningkatkan mutu pangan Indonesia. Peneliti Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir, BRIN, Indah Kusmartini mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemanfaatan nuklir untuk ketahanan pangan di kawasan BRIN Serpong, Tangerang Selatan.
“Hal itu karena radiasi secara efektif dapat mengawetkan bahan pangan dan menekan kerugian pascapanen mencapai 60 persen, serta membuka peluang ekspor dengan menunda pematangan pada komoditas buah,” katanya seperti dikutip Wartabanjar.com melalui keterangan di Jakarta, Senin (02/09/2024).
Ia mengatakan radiasi sinar gamma mampu menginduksi mutasi pada materi genetik tanaman pangan untuk menciptakan sifat unggul pada keanekaragaman hayati.
Baca juga: Hari Jadi Kabupaten Banjar ke-74, Saidi Mansyur : Wujudkan Kabupaten Banjar yang Manis
“Sehingga memiliki produktivitas tinggi, tahan hama penyakit, memiliki daya adaptasi tinggi, serta kualitas dan rasa yang baik,” katanya.
Ia juga menjelaskan, pemanfaatan iradiasi gamma di Indonesia juga dapat dimanfaatkan untuk menjamin kualitas komoditas umbi-umbian, pasteurisasi obat herbal untuk meningkatkan keamanan produk, sterilisasi alat dan bahan medis, dan perlakuan phytosanitari untuk meningkatkan daya saing produk buah di pasar global.
Kemudian, katanya, radiasi digunakan untuk melumpuhkan bakteri patogen dan mikroba penyebab menurunnya kualitas makanan dengan menghambat pertunasan, menunda pematangan, dekontaminasi mikroba, dan perpanjangan masa simpan.