Baca juga: Hampir Kedaluwarsa, Kejagung Didesak Usut Lagi Dugaan TPPU Pembelian 15 Pesawat MA60
Bulan lalu, Ben Gvir mengumumkan bahwa ia menganggap ibadah umat Yahudi kini diizinkan di Bukit Bait Suci. Akan tetapi, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan segera menegurnya, dan menyatakan bahwa status quo tidak berubah.
Sementara itu, menteri dalam negeri Israel, Moshe Arbel dari partai koalisi ultra-Ortodoks Shas, mengatakan, “akan tiba hari ketika masa untuk memancing-mancing Ben Gvir berakhir. Taurat tidak akan pernah tergantikan.”
Pengamat Dania Koleilat Khatib mengatakan, kelompok garis keras Israel seperti Ben Gvir tidak menginginkan tercapainya kesepakatan.
Khatib, yang merupakan presiden Pusat Riset untuk Kerja Sama dan Pembangunan Perdamaian di Beirut, mengatakan kepada VOA bahwa kelompok garis keras ingin perang berlanjut dengan keyakinan bahwa Israel akan merebut Gaza, meski para pemimpin AS, Qatar dan Mesir berusaha menahan dan mengakhiri konflik.
“Dia tidak menginginkan kesepakatan. Mereka tidak menginginkan kesepakatan dengan Hamas, karena… begini, jika saya ingin bersepakat dengan Anda, itu artinya saya mengakui keberadaan Anda,” ungkap Khatib. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi