Ketika seorang suami menemukan sesuatu yang tidak disukai pada istrinya, Allah memerintahkan untuk bersabar, karena mungkin di balik ketidaksukaan itu terdapat banyak kebaikan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
“Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisā’ [4]:19)
Rasulullah ﷺ sendiri tidak pernah berbuat kasar seperti memukul istri-istrinya, sebagaimana yang dikatakan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Aku tidaklah pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memukul pembantu, begitu pula memukul istrinya. Beliau tidaklah pernah memukul sesuatu dengan tangannya kecuali dalam jihad (berperang) di jalan Allah”. (HR. Ahmad 6: 229. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)
Oleh karena itu, seorang suami hendaknya bertakwa kepada Allah.
Sikap kasar kepada istri tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari, karena perbuatan tersebut tidak diridai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Adab Suami ke Istri Jika Istri Tak Patuh
Dalam Islam, menurut Ustad Khalid Basalamah, jika istri membangkang atau tidak patuh kepada suami (nusyuz) maka ada adab sopan santunnya yang harus dilakukan suami dalam menegur istrinya.