Usai Viral Gagal Masuk TNI, Joni Bocah Pemanjat Tiang Bendera Tiba-tiba Dipanggil ke Makodim Belu NTT

    WARTABANJAR.COM, BELU – Setelah viral Yohanes Ande Kalla atau dikenal Joni, bocah pemanjat tiang bendera Merah Putih, gagal masuk TNI, Kodim 1605/Belu tiba-tiba menghubungi Joni yang kini sudah beranjak dewasa.

    Remaja asal Desa Silawan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipanggil Komandan Kodim 1605/Belu Letkol Arh Suhardi untuk menghadap ke Makodim Belu, Selasa (6/8/2024).

    “Saya ditelepon untuk menghadap Dandim Belu, tetapi saya belum tahu ketemu untuk apa,” kata Joni saat dihubungi dari Kupang, dilansir Antara.

    Joni mengaku sudah dihubungi Ajenrem Korem 161/Wira Sakti untuk segera berangkat ke Kupang dan bertemu Ajenrem. “Mungkin setelah bertemu dengan Bapak Dandim baru saya bisa tahu alasan pemanggilan mereka,” ujar dia.

    Joni merupakan seorang remaja yang saat masih berada di bangku SD pada 2018 lalu, viral karena aksinya memanjat tiang bendera merah putih saat upacara HUT RI di Kabupaten Belu, NTT untuk menyelamatkan bendera yang talinya terlilit.

    Seusai viral, ia diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Jokowi.

    Ketika ditanya seputar cita-citanya oleh orang nomor satu di Indonesia itu, Joni mengaku ingin menjadi tentara.

    Jokowi langsung menyampaikan kepada Joni agar langsung bertemu Panglima TNI dan dijanjikan diterima masuk TNI.

    Namun, setelah beranjak remaja dan mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AD pada 2024, dia dinyatakan tidak lulus saat seleksi awal yang dilakukan Ajenrem 16104/Wirasakti Kupang.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi pernah mengatakan dalam proses seleksi itu, Joni gagal lantaran tidak memenuhi syarat tinggi badan.

    Baca Juga :   Saat Uji Kelayakan Capim KPK Johanis Tanak Inginkan OTT KPK Ditiadakan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI