Ya, meskipun Khelif dan Lin Yu-ting dari Taiwan didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia di New Delhi, keduanya diizinkan bertinju di kompetisi putri di Olimpiade Paris.
Baca juga:Fajar/Rian Terhenti di Perempatfinal Olimpiade Paris 2024
Beberapa hari sebelum perselisihan gender meledak di Olimpiade Paris, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendukung kedua petinju tersebut mengenai hak mereka untuk berkompetisi dalam tinju wanita meskipun ada putusan yang menyatakan mereka gagal dalam tes kelayakan gender.
Berbicara pada konferensi pers yang diselenggarakan Olimpiade Paris, juru bicara IOC Mark Adams mengatakan setiap atlet yang berlaga di kategori putri harus mematuhi aturan kelayakan kompetisi.
“Mereka adalah perempuan di paspor mereka, dan disebutkan bahwa mereka adalah perempuan,” kata Adams.
Jadi, perempuan di paspor = perempuan di Olimpiade Paris.
Meski demikian perdebatan terus muncul karena ada petinju yang sebenarnya pernah gagal lolos dalam tes gender, namun keputusan lain terjadi di ajang Olimpiade, termasuk Khelif yang dianggap terlalu kuat oleh Angela Carini ini.(pwk)
Editor: purwoko