Laporan Lengkap KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Latih di BSD, Sebelum Berangkat Mesin Sulit Dihidupkan

    – Pada 13:42:40 LT, sistem pengawasan ATC merekam pesawat turun melewati ketinggian 500 kaki dengan laju penurunan sekitar 500 FPM.

    – Beberapa saksi mata di darat dekat jalur penerbangan pesawat dan dekat lokasi kecelakaan, melihat pesawat terbang pada ketinggian rendah dan tidak mendengar suara mesin.

    – Seorang saksi mata yang berada sekitar 700 meter barat laut dari lokasi kecelakaan merekam manuver pesawat menggunakan ponselnya. Rekaman video menunjukkan pesawat miring ke kiri lebih dari 45° dan kemudian menukik ke bawah.

    – Pada 13:42:51 LT, sistem pengawasan ATC merekam label ketinggian pesawat berubah dari 400 kaki menjadi No Mode C (NMC) kemudian target pesawat menghilang.

    – Pesawat jatuh di sebuah taman dekat lapangan terbuka yang berjarak sekitar 1,5 NM pada bearing 146° dari Waypoint GOLFI. Semua penumpang tewas. Pesawat hancur akibat benturan.

    – Tidak ada bukti kebakaran dalam penerbangan atau setelah benturan.

    – Closed-Circuit Television (CCTV) yang terletak di dekat lokasi kecelakaan merekam bahwa ketika pesawat jatuh, cuaca berawan dan empat menit setelah kecelakaan, hujan mulai turun.

    – Pesawat menggunakan Pertamax Turbo, sebuah motor gasoline (MOGAS) dengan Research Octane Number (RON) 98 yang diproduksi oleh PT. Pertamina.

    – Sampel bahan bakar dari pesawat tidak dapat dikumpulkan karena kerusakan pesawat. Sampel bahan bakar yang diambil dari pemasok bahan bakar yang memiliki batch yang sama dengan bahan bakar yang digunakan untuk pesawat selama kecelakaan telah dikirim ke fasilitas pengujian bahan bakar. Hasil uji kualitas menunjukkan bahwa semua parameter berada dalam batas kualitas. (berbagai sumber)

    Baca Juga :   150 Personel Direktorat Polair Polda Metro Jaya Bersama Polda Banten Bongkar Pagar Laut

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI