Laporan Lengkap KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Latih di BSD, Sebelum Berangkat Mesin Sulit Dihidupkan

    Lebih lanjut KNKT menginformasikan, dalam kondisi normal, untuk memasok bahan bakar ke mesin setiap pompa mesin menyedot bahan bakar dari tangki terkait.

    Baca juga: Ayah David Ozora Terima Restitusi Rp706 Juta dari Hasil Lelang Mobil Mario Dandy

    Pemilih bahan bakar kiri mengelola penyediaan bahan bakar untuk mesin kiri, memungkinkan suplai bahan bakar dari tangki bahan bakar kiri atau dari yang kanan (aliran silang).

    Pemilih bahan bakar kanan mengelola penyediaan bahan bakar untuk mesin kanan, memungkinkan suplai bahan bakar dari tangki bahan bakar kanan atau dari yang kiri (aliran silang).

    “Setiap pemilih dapat diatur dalam posisi OFF hanya dengan menarik dan secara bersamaan memutar tuas: ini mencegah operasi yang tidak disengaja,” tulis mereka.

    Hanya saja saat terbang dari Pondok Cabe ke Tanjung Lesung dan sebaliknya, indikator bahan bakar mesin kiri pesawat tersebut menunjukkan posisi 0 lt.

    “Selama putaran lepas landas dan ketika pesawat mendekati Tanjung Lesung, teknisi pesawat merekam video menggunakan ponselnya yang menangkap situasi kokpit dari kursi belakang. Video tersebut menunjukkan bahwa jarum indikator jumlah bahan bakar tangki kiri berada di bawah nilai 0 lt (pada nol listrik) sedangkan jarum indikator jumlah bahan bakar tangki kanan berada di antara 30 lt dan 50 lt,” lapor KNKT.

    Diketahui hingga kini KNKT memang masih terus melakukan investigasi jatuhnya pesawat Tecnam P2006T.

    Laporan awal tersebut merupakan informasi yang telah dikumpulkan dan bukan analisa dan kesimpulan dari peristiwa tragis yang dialami Tecnam P2006T.

    Baca Juga :   UPDATE Jatuhnya Pesawat Jeju Air, Ada DNA Bebek di Kedua Mesin, Kok Bisa!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI