WARTABANJAR.COM, SINTANG – Viral di media sosial terkait kekesalan warga yang menumpahkan sampah ke kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Sintang menggunakan truk. Hal itu lantaran merasa protes warga terkait buruknya penanganan sampah oleh pemerintah daerah setempat tidak ditanggapi.
“Aku sudah satu bulan lebih sampah di depan rumahku enggak pernah digubris. Jadi hari ini saya pindahkan. Saya pindahkan supaya tahu pemerintah juga kami nih menikmati sampah di depan tak enak,” kata salah satu warga dalam video viral tersebut.
Menurutnya, warga sudah berulang kali melakukan komplen. Namun sama sekali tidak ada tanggapan dari pemkab. Apalagi lingkungannya merupakan akses jalan hutan wisata.
“Jadi saya udah kasih tahu kemarin kepada Pemerintah Daerah supaya sampah-sampah tuh ditangani. Di depan rumahku numpuk itu—jalan hutan wisata itu semuanya numpuk,” keluhnya.
Warga juga mengancam akan mengirimkan yang lebih banyak lagi ke kantor bupati.
Baca juga: Polisi Buru Pemilik Narkoba Jenis Sabu Dalam Boneka
“Sampah yang ada di Sintang semua akan kami angkut semua ke sini. Di mana-mana numpuk. Belum ada solusi dari pemerintah,” ancamnya.
Tak puas dengan tindakan tersebut, warga melakukan hal serupa ke DPRD Kabupaten Sintang. Mereka merasa, perwakilan rakyat setempat tidak efektif dalam menyampaikan aspirasi warga.
“Kita tumpahkan juga ke Gedung DPRD. Ini bentuk protes kami. Manakaah tidak ditangani pemerintah, akan banyak lagi sampah di sini. Bisa menjadi TPA di sini. Sebab kami tidak nyaman dengan bau sampah,” paparnya.
Warga juga membantah pernyataan pihak pemkab yang menyebut mereka tidak membuang sampah pada tempatnya. Alasannya, warga terpaksa menutup sejumlah TPS lantaran yang sudah menumpuk tidak pernah diambil.
Baca juga: Putra-putri Suku Dayak Ikut Seleksi Akpol, Pelajari Budaya Suku Lain
“Faktanya sejak 2021 TPS-TPS ditutup warga karena tidak diurus. Sampah menumpuk di mana-mana. Pencemaran di mana-mana. Jadi warga sekitar dan warga pemilik tanah menutup TPS sehingga muncullah pembuangan-pembuangan ke tempat seperti ini,” katanya.
Itu pun kata dia, tidak ada tindakan pemerintah untuk menanganinya. Karena itulah warga terpaksa melakukan aksi tersebut.
“Makanya harus dibuat begini dulu. Ini pun kita tidak yakin, mereka mampu enggak tangani sampah ini. Kalaupun ini tidak mampu, kita angkut ke rumah bupati sampai ke kamar-kamarnya,” pungkas.
Hingga berita ini diturunkan, Redaksi Wartabanjar.com belum menerima konfirmasi pihak Pemkab Sintang terkait hal tersebut. (Sidik Purwoko)
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com