WARTABANJAR.COM – JP (30) warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyebarkan hoaks bahwa AS (36) warga Palangka Raya yang bekerja sebagai eksportir ikan betutu adalah tukang santet dari Wonosobo.
“Saya difitnah tukang santet dari Wonosobo melalui whatsapp pak. Mungkin ini dilatarbelakangi persaingan bisnis pak karena saya dan JP sama-sama bekerja sebagai eksportir ikan betutu.”
“Kami membeli ikan dari masyarakat lalu dikirim ke Jakarta, Batam, Singapura, dan Malaysia,” kata AS saat curhat ke Ketua Tim Virtual Police Polda Kalteng, Cak Sam.
Baca Juga
Penjelasan Polisi Soal Pengendara Tewas Masuk Parit di Jalan Makmur Banjarbaru
Karena JP berdomisili di Sampit, Cak Sam kemudian melakukan mediasi secara virtual dan memberikan pembinaan kepada JP agar tidak memfitnah atau menyebarkan hoaks yang dapat merugikan orang lain.
JP kemudian meminta maaf kepada AS dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya serta membuat klarifikasi bahwa AS bukanlah tukang santet.
Kini JP pun dalam pembinaan Ketua Tim Virtual Police Polda Kalteng, Cak Sam.(atoe)
Editor Restu