WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Wali Kota Banjarmasin meminta Puskesmas siaga terhadap maraknya mabuk kecubung di Kota Banjarmasin.
Ia juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin agar Puskesmas memantau di lapangan.
“Kami juga meminta puskesmas di Banjarmasin untuk terus memantau di lapangan. Termasuk juga dari Pemerintah Kota Banjarmasin hingga kecamatan,” bebernya dikutip kabarbanuakalsel, Sabtu (13/7).
Baca Juga
Marak Mabuk Kecubung, Pasar Lima dan Batuah Disisir Sat Samapta Polresta Banjarmasin
Banyaknya pemuda di Banjarmasin menggunakan kecubung, menurut Ibnu Sina diduga karena mudahnya akses internet.
“Ini dampak negatif dari sesuatu yang viral. Yang awalnya orang mungkin tidak tahu jika itu memabukkan. Tapi setelah viral maka ada yang mencoba.
“Bagi yang berpikir logis tentu tidak akan memcoba. Berbeda jika tidak memiliki pikiran logis,” katanya.
Ibnu Sina juga akan mengevaluasi peran rumah sakit. Sebab menurutnya mabuk kecubung masuk kategori keracunan yang bisa ditangani rumah sakit.
“Saya juga bingung kenapa yang keracunan harus dimasukan ke RSJ. Harusnya cukup di rumah sakit saja untuk mendapatkan pengobatan,” katanya.
Informasi terkini pasien mabuk kecubung yang dirawat di RSJ Sambang Lihum mencapai 44 orang terdiri dari beberapa wilayah Kalsel. (atoe)
Editor Restu