WARTABANJAR.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkapkan masih adanya potensi hujan di musim kemarau.
Musim kemarau identik cuaca panas terik dan kekeringan. Namun wilayah Kalsel masih diwarnai hujan deras disertai petir dan angin kencang.
Dikutip BMKG Kalsel, potensi hujan di musim kemarau dikarenakan lima faktor, yakni :
1. ktivitas fenomena Madden Julian
Oscillation (MJO). Salah satu fenomena
intraseasonal variability yang sering
terjadi di Indonesia dan memengaruhi
kestabilan serta kondisi atmosfer
seperti peningkaran jumlah curah hujan.
2. Pola angin konvergensi(pertemuan)dan pola angin shearline (belokan angin). dapat
menambah intensitas curah hujan disuatu
wilayah, biasanya disebabkan adanya pe-
numpukan masa Udara basah saat kondisi
tersebut sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan.
3. Gelombang kelvin, adapun wilayah yang
dilewati gelombang Kelvin berpotensi me-
ningkatkan awan penghujan seperti munculnya cumolonimbus. Dampaknya, sebuah wilayah bisa berpotensi turun hujan deras disertai angin kencang dan petir atau masuk kategori ekstrem.
4. Gelombang Rossby equatorial, Gelombang Rossby ini membawa massa udara yang bersifat basah sehingga sebuah wilayah sering dilanda kondisi hujan atau mendung. Selain itu, Gelombang Rossby Ekuator juga dapat menimbulkan hujan dengan intensitas lebat.
5. Anomali suhu muka laut, Fenomena ini
disebabkan suhu muka laut yang hangat
pada suatau perairan tertentu yang dapat
memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia.(atoe)