Di bawah asuhan De la Fuente, tim Spanyol telah beralih ke gaya bermain yang lebih lugas, Spanyol belum kebobolan satu gol pun. Terakhir kali Spanyol mencatatkan empat clean sheet berturut-turut di final besar adalah pada tahun 2012, ketika mereka terakhir kali meneguhkan sebagai juara Eropa.
Namun, sebelum mengangkat trofi Henri Delaunay lagi, La Roja harus terlebih dahulu mengalami nasib kurang berunrunt dalam penampilan mereka di Qatar 2022. Mereka tersingkir di babak 16 besar dari Maroko.
Mereka sekali lagi bertemu dengan tim dadakan yang sedang dalam performa terbaiknya.
Baca juga:Prediksi Skor Swiss vs Italia di Euro 2024: Ada Dendam Azzuri Jelang Piala Dunia
Sejauh ini, Spanyol telah memenangkan enam dari tujuh pertandingan melawan Georgia di semua kompetisi, termasuk saat lolos ke putaran final musim panas ini.
Spanyol juga memenangkan dua pertandingan home and away dengan selisih agregat delapan gol, yakni skor 7-1 saat tandang dan 3-1 di kandang.
Pelajaran Berharga Georgia
Kekalahan telak di Tbilisi menjadi pelajaran berharga Georgia karena kebobolan tujuh gol di pertandingan internasionalnya.
Namun perjalanan luar biasa mereka sejak kemunduran itu telah membawa mereka menjadi sorotan karena performanya yang melambung.
Setelah lolos dari babak playoff melalui adu penalti, tim asuhan Willy Sagnol kini memasuki babak sistem gugur turnamen besar pertama bagi Georgia. Bahkan keberhasilan itu utamanya berkat kesuksesan yang semula diprediksi mustahil pada Rabu malam dengan mengalahkan Portugal.