Hal ini membuat warganet makin geram.
Baca juga: Meriahkan HUT Bhayangkara ke 78 Dit Samapta Polda Kalsel adakan Expo 2024
“ANGGARAN 4,9T LARI KEMANA AJA SAT!!!,” tanya @maulanafhham.
“TUA BANGKA MUNDUR AJA NGE…T,” kata @kdffaa.
“Era 5G, cara kerja kalian measih Edge,” ujar @shatyatovian.
“Tuwa bangka mana ngerti teknologi.jpg,” kata @kowokowor.
“BACKUP DATA AJA KAGAK BISA!! ITU ANGGARAN 700 M DIBUAT APA?? FOYA2 DAN SEWA BIDUAN??,” ungkap @ahmdpradipta.
“Mental “gak tau malu” ini merajalela sekali ya..,” kata @siskhia.
“Mundur saja pak, tahu diri,” komentar @synchziro.
“Isi pencarian yutub org2 kominfo saat ini: cara memperbaiki website yg terkena ransomware,” kata @bintangwiraatmadja.
Baca juga: TNI AU Diingatkan Jangan Coba-Coba Main Judi Online!
“POV SOLUSI PEMERINTAH : Koneksi 5G mengalihkan ISU Retasnya PDN,” menurut @mhmmdiqblsputra.
Di lain sisi, seorang warganet menyatakan bahwa memang internet cepat diperlukan, Namun apakah pemerintah tetap membiarkan kasus peretasan PDNS? Begini komentarnya pada akun instagram Kemenkominfo:
“MEMANG PERLU PAKK INTERNET CEPAT TAPI PERLU KITA MEMAHAMI APA YANG PERLU KITA BENAHI, MASA DATA HILANG PASRAH? AKWOKWOWK KOCAK KOCAK SEKELAS KABINER MENTERI MAIN PASRAH AJAAA, INILAH PERLU PEMBENAHAN SESUAI DENGAN AHLINYA BUKAN SESUAI DENGAN JATAHNYA!!!,” komentar @skab1998.
“Karyawan yang pegang akun ini apa gak ikut malu ya,” kata @deteksi.
Baca juga: BUMN Siap Penuhi Kebutuhan Listrik dan Gas di IKN
“Diskominfo itu seharusnya di isi sma org2 yg KOMPETEN di bidangnya, bukan BAPAK2 GAPTEK woyy!!,” kata @supernovariza. (Sidik Purwoko)