Fokus serangan yang meningkat terhadap lembaga-lembaga penting nasional, seperti PDN, menandai perubahan strategi dari para pelaku kejahatan siber.
PDN yang merupakan pusat integrasi data antar instansi pemerintah pusat dan daerah, menjadi sasaran penting dalam skema serangan mereka.
Baca juga: Kapten Portugal Ronaldo di Titik Nadir, Kartu Kuning Bukti Frustasi
General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara Yeo Siang Tiong mengungkapkan kekhawatiran meningkat pasca-serangan yang diduga sebagai ransomware.
“Kembali munculnya insiden siber yang menargetkan infrastruktur kritis menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan siber semakin memilih sasarannya dengan cermat, meningkatkan risiko finansial dan reputasi bagi organisasi yang terkena,” jelas Yeo seperti dikutip Wartabanjar.com.
Dalam menghadapi ancaman yang berkembang, penting bagi organisasi untuk memilih solusi keamanan siber yang terbukti efektif. Upaya itu dalam rangka menghadapi ransomware, seperti yang diakui dalam pengujian oleh pihak ketiga.
Baca juga: Data Pemilik 3 Rumah Hangus di Desa Sungai Rukam 1 Tabalong
“Pertukaran intelijen keamanan antar institusi publik dan swasta, serta pengembangan regulasi yang relevan, sangat krusial dalam memperkuat pertahanan keamanan siber nasional,” tambah Yeo.
Para ahli Kaspersky menekankan beberapa langkah penting untuk melindungi infrastruktur dari serangan ransomware, termasuk menghindari paparan layanan desktop atau manajemen jarak jauh ke jaringan publik, memperbarui perangkat lunak secara berkala, dan mengimplementasikan strategi pencadangan data secara teratur. (Sidik Purwoko)