“Biarkan aku membunuhmu,” komentar seorang pengguna media sosial dengan nama pengguna yang tidak diketahui.
“Kamu memiliki fans di Israel. Ini menyakitiku, ternyata salah seorang idolaku ingin aku mati,” tulis pengguna lainnya.
BACA JUGA: Tentara Israel Serang Wanita Tua Palestina Menggunakan Anjing Saat Sedang Tidur di Rumahnya
Meskipun mendapat reaksi negatif dari sebagian penggemarnya, Zayn Malik tetap menunjukkan keberaniannya dengan mempertahankan cuitan tersebut di akun media sosialnya.
Keputusannya untuk tidak menghapus cuitan itu menunjukkan komitmennya untuk mendukung keadilan dan hak asasi manusia bagi rakyat Palestina, meskipun itu berisiko menghadapi ancaman dan kritik yang tidak menyenangkan.
Dalam konteks yang lebih luas, respons terhadap cuitan Zayn Malik mencerminkan kompleksitas dan sensitivitas dari isu politik global yang memengaruhi masyarakat internasional.
Konflik di Timur Tengah sering kali menjadi sumber ketegangan yang memisahkan pendapat publik, bahkan di antara penggemar selebritas yang paling dicintai sekalipun.
Sebagai seorang publik figur dengan jutaan pengikut di media sosial, Zayn Malik menggunakan pengaruhnya untuk membangkitkan kesadaran terhadap isu-isu sosial yang penting, meskipun risikonya besar.
Langkahnya ini dianggap menginspirasi banyak orang untuk berpikir lebih dalam tentang pentingnya solidaritas dan perdamaian di dunia yang terus berubah ini. (berbagai sumber)
Editor: Yayu