Pesawat Intercrus Sola, disebut-sebut sebagai pesawat Vertical Take-Off Landing (VTOL) elektrik dengan kapasitas empat penumpang. Pesawat ini memiliki daya angkut 1.200 kg yang memungkinkan perjalanan 9-10 kali lebih cepat dibandingkan mobil. Untuk kemampuan pesawat itu sendiri memiliki jarak tempuh 100 km di area perkotaan, serta kecepatan maksimal 150 km/jam.
Baca juga: Presiden Jokowi Buka Pameran Tahunan Jakarta Fair, Harapkan Lebih Banyak Pengunjung
“Produk yang akan dikembangkan bersama PT Intercrus Aero Indonesia ini dapat membantu mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di wilayah metropolitan, mengurangi waktu transit dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Hal ini juga tentunya dapat memberikan nilai tambah teknologi dan peningkatan kemampuan engineering PTDI,” tutur Gita.
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek tersebut, kata Gita, akan banyak dan tinggi, karena ekosistem manufaktur mulai dari desain hingga materialnya dilakukan di dalam negeri.
Baca juga: Polri Rekrut Penyandang Disabilitas, Ombudsman Harap Ada Efek Bola Salju
“Produksi di sini pasti, hanya seberapa banyak komponen impor harus kita tekan,” tuturnya.
Sementara itu, Founder & CEO PT Intercrus Aero Indonesia, Jeremy Hasian Saragih mengungkapkan, pihaknya menyambut baik kerja sama dengan PT DI yang akan membuat inovasi mereka menjadi nyata.
Jeremy mengatakan pihaknya kini sedang melakukan finalisasi desain prototype yang rencananya disertifikasi oleh Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub dan secara bertahap akan diproses sertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA).