WARTABANJAR.COM – Perburuan gembong narkoba Fredy Pratama terus dilakukan Tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri, bekerja sama dengan Kepolisian Thailand (Royal Thai Police).
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa menjelaskan bahwa timnya terus melakukan pemantauan di Thailand bersama kepolisian setempat.
Dia menegaskan bahwa Polri serius dalam memburu Fredy, yang telah menjadi buronan sejak 2014.
Baca Juga
Pengendara Scoopy Ditemukan Meninggal Dunia di Jalan Pramuka Banjarmasin
“Kita kan meng-update terus (lokasi persembunyian Fredy) setiap hari, mereka melakukan pencarian sekarang sudah mulai ada (tindak) yang serius di sana,” ujar Brigjen Mukti Juharsa, kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).
Mukti juga mengungkapkan bahwa istri Fredy Pratama, yang merupakan warga Thailand, akan dijerat dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Penanganan kasus TPPU ini ditangani oleh kepolisian Thailand.
“Untuk TPPU saya bilang istri di TPPU kan di sana,” tambahnya.
Sebagai informasi, Fredy Pratama telah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014. Polri telah membentuk Tim Khusus Escobar Indonesia untuk memburu keberadaannya. Operasi ini akan berakhir setelah Fredy dan jaringannya berhasil ditangkap.
Dalam upaya penangkapan Fredy, Polri bekerja sama dengan Kepolisian Thailand dan Drugs Enforcement Administration (DEA) Amerika.
Sebanyak 58 anak buah Fredy Pratama telah ditangkap dalam kasus dugaan tindak pidana narkoba serta tindak pidana pencucian uang (TPPU). Fredy diduga mengendalikan peredaran gelap narkoba jenis sabu dan ekstasi di Indonesia dan Malaysia.(atoe/humas)