Oleh Praktisi Karate, Jujutsu dan Beladiri Praktis: Harry Budiman
WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Salah satu materi latihan dalam beberapa seni beladiri adalah menghantam benda keras hingga patah, belah, remuk atau hancur. Contoh istilah dalam karate disebut teknik tameshiwari dan dalam taekwondo disebut kyukpa.
Khusus taekwondo, kyukpa dilatih dengan awalan menggunakan materi atau benda berupa papan demo.
Disebut papan demo karena memang dikreasi khusus untuk demonstrasi atau atraksi.
Papan demo ini secara umum ada dua jenis, pertama adalah papan berbahan kayu yang seratnya halus kemudian permukaan papan diserut.
Ketebalan papan antara 0,5-1 sentimeter, bobotnya ringan.
Papan tersebut mudah dipatahkan, apalagi dengan cara ditendang karena tipis, saat dilapis 2-3 bilah papan, masih bisa dipatahkan.
Kedua, papan demo yang dibelah dua tetapi sambungan kedua papan dibuat seperti puzzle, sehingga saat dipukul atau ditendang mudah terbelah, tetapi kembali bisa ‘direkatkan’ lagi dan bisa dipakai berulang.
Sebagai bahan latihan maupun demo, kedua jenis papan tersebut tak sekadar membantu penampilan menjadi lebih memukau tetapi juga memberi manfaat bagi praktisinya.
Manfaatnya adalah melatih kepercayaan diri, terutama bagi praktisi taekwondo kalangan anak-anak dan remaja.
Jika kita tidak punya kepercayaan diri, papan tipis tersebut bisa saja tak bergeming alias tak mau patah atau terbelah, walaupun hanya sebilah papan, apalagi jika 2-3 bilah.
Latihan dengan papan demo ini memang perlu pengulangan, sebab selain kepercayaan diri juga melatih keyakinan dan fokus pada sasaran.