Baca juga: Polemik Revisi UU Penyiaran Menuai Protes, Begini Kata Farhan
Pada tahun 2018 pemerintah Tiongkok menerbitkan rencana lima tahun tentang “sinifikasi Islam”. Bagian dari rencana tersebut adalah untuk menolak “gaya arsitektur asing” dan mempromosikan “arsitektur Islam yang penuh dengan karakteristik Tiongkok”. Sebuah memo Partai Komunis Tiongkok yang bocor menunjukkan bahwa pemerintah daerah diinstruksikan untuk “mematuhi prinsip menghancurkan lebih banyak dan mengurangi pembangunan”.
Ruslan Yusupov, antropolog di Cornell University yang menghabiskan dua tahun di Shadian melakukan penelitian lapangan, mengatakan, sinifikasi dua masjid penting ini menandai keberhasilan kampanye tersebut.
“Bahkan jika masih terdapat masjid-masjid kecil bergaya Arab di desa-desa, akan sulit bagi masyarakat lokal untuk menentang sinisasi mereka” katanya seperti dikutip Wartabanjar.com dari The Guardian.
Baca juga: Polemik Revisi UU Penyiaran Menuai Protes, Begini Kata Farhan
Hannah Theaker, sejarawan Islam di Tiongkok di Universitas Plymouth, mengatakan kampanye sinisisasi masjid telah berkembang provinsi demi provinsi, dengan Yunnan sebagai salah satu provinsi terjauh dari Beijing, yang ditangani terakhir.
“Pada tahun 2023, ada perasaan di kalangan komunitas bahwa sinisisasi arsitektur akan mencapai masjid-masjid terkenal di Yunnan, sebagai masjid besar terakhir yang tidak disinisasi di Tiongkok.” kata Hannah.
Ma Ju, seorang aktivis Tionghoa Hui yang tinggal di New York, mengatakan renovasi tersebut adalah pesan yang jelas untuk menghancurkan agama dan etnis Arab.