WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) Polinesia ditemukan pada tulang kuno penduduk asli Amerika, yang artinya ada keterkaitan suku Dayak dengan suku Indian di sana.
DNA merupakan molekul yang memuat seluruh instruksi genetik yang dibutuhkan oleh semua organisme dalam seluruh siklus hidupnya. DNA Polinesia secara tak terduga ditemukan pada tulang-tulang penduduk asli Amerika yang kini telah punah dan pernah tinggal di pedalaman Brasil.
Temuan mengejutkan ini berasal dari sebuah studi yang dilakukan para peneliti di sana. Temuan itu memunculkan beragam jawaban mengenai bagaimana hal ini terjadi, termasuk perjalanan para pelaut zaman dahulu atau perdagangan budak yang terjadi saat ini.
Baca juga: Gelar Upacara Sertijab, Polres Banjarbaru Rotasi Sejumlah Perwira
Seperti dilansir Wartabanjar.com dari New York Times, Ahli genetika molekuler Sergio Pena di Universitas Federal Minas Gerais di Brasil dan rekan-rekannya menganalisis DNA dari Botocudo, penghuni tempat yang sekarang menjadi bagian tenggara Brasil. Mereka menjalani gaya hidup nomaden, pemburu dan pengumpul, mengenakan perhiasan di bibir dan telinga mereka yang oleh penjajah Portugis dijuluki “botoque”. Suku ini hampir seluruhnya musnah pada akhir abad ke-19 selama perang terhadap semua suku asli Amerika.
Para peneliti mengekstraksi DNA dan mengurutkan sebagian DNA mitokondria dari gigi yang diperoleh dari 14 tengkorak Botocudo yang bertempat di Universitas Federal Rio de Janeiro. Yang membingungkan, pada dua tengkorak tersebut, mereka menemukan garis keturunan mitokondria yang biasanya dianggap orang Polinesia.