WARTABANJAR.COM, ABUJA – Dunia kembali dicekam penyakit baru yakni Demam Lassa menyusul tewasnya ratusan warga Abuja Nigeria dalam empat bulan terakhir. Virus ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia yang berakibat fatal.
Menurut pernyataan Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC), wabah ini terindikasi sudah menyebar ke 28 negara bagian, selain Ibu Kota Abuja, sejak 1 Januari hingga 28 April. Seperti dikutip Wartabanjar.com, wabah Lassa telah menewaskan 156 orang dalam kurun waktu empat bulan terakhir.
Selama periode itu, Nigeria telah mengdentifikasi 857 kasus demam Lassa. Tahun lalu otoritas Nigeria mencatat 1.170 kasus demam Lassa yang mengakibatkan 219 kematian
Baca juga: Pemerintah Kutuk Keras Israel Bakar Markas UNRWA.
Demam maut ini pertama kali muncul di Nigeria pada 1969 di Negara Bagian Borno. Pada umumnya manusia terinfeksi virus Lassa melalui paparan makanan atau barang rumah tangga yang terkontaminasi dengan urine atau kotoran tikus yang terinfeksi.
Spesies tikus multimammate (Mastomys natalensis) yang menjadi pembawa virus Lassa tergolong umum ditemukan di kawasan Afrika Barat.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes),
Demam Lassa merupakan penyakit zoonosis, yang berarti bahwa manusia terinfeksi dari kontak dengan hewan yang terinfeksi. Host atau reservoir dari virus Lassa adalah hewan dari genus Mastomys, spesies Mastomys natalensis umumnya dikenal sebagai tikus multimammate. Tikus Mastomys yang terinfeksi dengan virus Lassa tidak menjadi sakit, tetapi mereka dapat menularkan virus dalam urin dan tinja mereka.