Meskipun demikian, Tim Garuda Muda menampilkan perlawanan sengit dan bahkan pelatih Shin Tae-yong diusir dari lapangan oleh wasit karena protes atas penalti yang diberikan kepada Guinea.
Pertandingan melawan Guinea ini merupakan kesempatan terakhir bagi tim sepak bola Indonesia untuk mencapai Olimpiade Paris 2024.
Kendati tim gagal di tiga jalur sebelumnya, yaitu finish di tiga besar Piala Asia U-23, mereka tetap menunjukkan semangat dan ketangguhan.
Erick Thohir tetap yakin pada program pengembangan timnas yang memanfaatkan bakat-bakat muda, pemain naturalisasi, dan program pelatihan jangka panjang.
“Timnas ini memiliki generasi emas, dengan pemain seperti Witan Marselino, Rizki Ridho, Ernando, serta pemain naturalisasi. Kami memiliki blueprint hingga tahun 2045 dan kami akan terus konsisten dalam program pelatihan jangka panjang. Meskipun demikian, kami akan terus memperbaiki yang perlu diperbaiki. Prestasi Timnas U-23 memberikan kebanggaan baru dan membuktikan bahwa sepak bola memiliki kekuatan untuk menyatukan Indonesia,” tutur Erick lagi. (berbagai sumber)
Editor: Yayu