“Labuan Bajo fokus di Kampung Ujung, ada 30 yang berhasil difasilitasi,” ujar dia.
Adapun kegiatan Festival Syawal yang merupakan program milik LPPOM telah memasuki tahun keempat, di mana dalam satu momen, terdapat kegiatan bimbingan teknis dan fasilitasi sertifikasi halal secara gratis.
Baca juga: BPBD Tanah Bumbu Datangi Sekolah-Sekolah, Beri Edukasi Kebencanaan Kepada Pelajar
Dari 125 UMK yang difasilitasi, terdapat 85 UMK yang berasal dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP). Sebanyak 42 UMK di Labuan Bajo, 10 UMK di wilayah Danau Toba, 8 UMK di wilayah Borobudur, 6 UMK di wilayah Likupang, dan 20 UMK di wilayah Mandalika. Sebanyak 40 lainnya tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
“Tergetnya di Bulan Oktober, makanan dan minuman sudah selesai. Kami sebagai lembaga penyedia halal sangat yakin siap untuk mendukung percepatan karena LPPOM berada di seluruh provinsi, kami siap membantu, karena kalau perusahaan besar sudah punya kesadaran yang cukup tinggi untuk patuh ke regulasi, tetapi menengah ke bawah belum terlalu melek,” paparnya.
Sebagai informasi, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI juga telah mewajibkan produk makanan dan minuman; jasa penyembelihan dan hasil sembelihan; bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman untuk memiliki sertifikasi halal paling lambat pada 17 Oktober 2024.
Baca juga: Pemuda Berusia 25 Tahun Edarkan Sabu di Desa Tanta Hulu
Menurut Muti, Festival Syawal menjadi ajang untuk mendorong Indonesia sebagai pusat halal dunia.