WARTABANJAR.COM, LONDON – Bendera dan simbol-simbol pro-Palestina dilarang muncul dalam ajang Eurovision Song Contest yang berlangsung pekan depan di Malmo, Swedia. Larangan itu diterapkan event organiser yakni Persatuan Penyiaran Eropa (EBU), seperti dilansir Wartabanjar.com dari Anadolu, Jumat (03/05/2024).
EBU merupakan penyelenggara kontes lagu internasional tahunan sejak 1956, kecuali ketika pandemi pada 2020. Panitia itu menyatakan bahwa siapapun yang akan memasuki Malmo Arena dengan membawa bendera Palestina atau spanduk berisi pesan politik akan dihentikan dan atribut tersebut akan dirampas.
Pengumuman tersebut, seperti dilaporkan surat kabar Göteborgs-Posten, disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan seputar partisipasi Israel dalam kompetisi lagu itu.
Kelompok-kelompok pro-Palestina dikabarkan akan menggelar protes besar-besaran di kota tuan rumah ajang itu bersamaan dengan kontes tersebut.
Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin Optimis Indonesia Bakal Menang Lawan Guinea
Juru bicara kepolisian Malmo, Nils Norling, mengatakan otoritas setempat memperkirakan 100.000 pendemo Pro-Palestina akan datang ke kota tersebut.
Lebih dari 20.000 juga akan datang dari berbagai negara di Eropa ke Malmo untuk memprotes keikutsertaan Israel dalam kompetisi musik itu.
Gerakan Palestine Network juga telah menggalang dukungan untuk melakukan demonstrasi dan aktivitas budaya lainnya di Malmo selama pekan Eurovision, lapor media penyiaran nasional SVT Nyheter.
“Kami merencanakan dua demonstrasi besar dan damai pada 9 dan 11 Mei di Malmo. Kami berharap banyak orang datang dari Denmark untuk berparstisipasi,” kata Per-Olof Karlsson, salah satu penyelenggara unjuk rasa.