Sekitar pukul 01.40, petugas kepolisian setempat dengan perlengkapan antihuru-hara tiba hingga beberapa pengunjuk rasa mulai mundur. Namun polisi tidak serta merta membubarkan bentrokan yang masih berlanjut meski ada aparat.
Baru pada pukul tiga pagi, barisan petugas mendorong sisa pengunjuk rasa keluar dari area quad. Polisi memerintahkan siapa saja yang berada di lokasi tersebut untuk pergi atau ditangkap.Pihak kampus mengaku terkejut karena memang butuh waktu lama untuk menghentikan bentrokan kedua massa.
Ananya Roy, profesor perencanaan kota, kesejahteraan sosial dan geografi UCLA, mengutuk kurangnya respon UCLA terhadap para pengunjuk rasa.
Baca juga: Polisi Identifikasi Mayat Pria di Pasar THR Banjarmasin, Ini Identitas Korban
“Hal ini memberikan impunitas bagi masyarakat untuk datang ke kampus kami sebagai massa yang mengamuk,” katanya.
Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengutuk kekerasan tersebut dan mengatakan di X bahwa kekerasan tersebut benar-benar menjijikkan dan tidak dapat dimaafkan.
UCLA adalah salah satu dari banyak universitas di mana mahasiswanya mendirikan tenda sebagai bagian dari gelombang protes mahasiswa, anggota fakultas dan staf Pro-Palestina yang menuntut diakhirinya tindakan Israel di Gaza. Mereka juga gerah dengan divestasi perusahaan-perusahaan yang menjual senjata atau jasa ke negara tersebut.
Kampus Westwood menjadi kampus pertama dalam sistem Universitas California yang menentang perkemahan. Yang lainnya telah didirikan di kampus UC di Berkeley, Riverside dan Irvine bersama dengan perguruan tinggi dan universitas di seluruh negara. (Sidik Purwoko)