Namanya mulai redup, Salwan Momika kembali menjadi berita setelah dia menyatakan bahwa ia pindah ke Norwegia dari Swedia.
Dia diberikan izin tinggal Swedia pada tahun 2021.
Momika pindah dari Irak pada tahun 2018, mencari suaka.
Meskipun ia seorang pemeluk Kristen yang berubah menjadi ateis, Momika berperilaku seperti seorang mantan Muslim yang ekstrim.
“Hari ini saya meninggalkan Swedia dan sekarang berada di Norwegia di bawah perlindungan pihak berwenang Norwegia,” tulis Salwan Momika pada 27 Maret lalu di akun X nya.
“Saya mengajukan permohonan suaka dan perlindungan internasional ke Norwegia karena Swedia tidak menerima suaka bagi para filsuf dan pemikir, namun hanya menerima suaka bagi teroris. Kecintaan dan rasa hormat saya terhadap rakyat Swedia akan tetap sama, namun penganiayaan yang saya alami oleh rezim Norwegia Pihak berwenang Swedia tidak mewakili Swedia,” tambahnya dalam postingan tersebut.
Swedia menghadapi kemarahan negara-negara Islam karena menjadi negara tempat Salwan Momika bernaung.
Dia menyebut Alquran, kitab suci umat Islam, sebagai “kitab paling berbahaya di dunia.”
“Saya akan melanjutkan perjuangan saya melawan ideologi Islam. Sejak saya memulai perjuangan melawan Islam, saya telah membayar dan terus membayar harganya, dan saya siap untuk itu, berapapun biayanya,” kata Salwan Momika dalam update tanggal 27 Maret, menekankan tekadnya.
Karena kecaman, Badan Migrasi Swedia memutuskan untuk mencabut izin tinggal Momika setelah mengetahui bahwa pencari suaka asal Irak tersebut memberikan informasi palsu dalam permohonan suakanya.