Seperti yang diketahui, mencuatnya dugaan investasi bodong ini sendiri, setelah puluhan orang menggeruduk kediaman FN di Banjarbaru belum lama tadi.
Mereka mendatangi kediaman FN untuk mempertanyakan kejelasan dana investasi yang sudah disetorkannya, dan dikelola oleh FN.
Hal ini dikarenakan fee kerjasama investasi yang dijanjikan macet, kemudian FN juga tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi saat itu, dan korban pun tidak bisa menarik dana modal yang sudah diinvestasikan.
Dana yang disetorkan oleh masing-masing korban pun bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan juta, bahkan juga ada yang sampai Rp 1 Miliar lebih.
Mereka yang menjadi korban dalam dugaan investasi bodong ini pun jumlahnya sangat banyak, bahkan mungkin diperkirakan mencapai ratusan orang.
Sementara yang sudah resmi melapor jumlah korban mencapai 58 orang dengan perkiraan kerugian ditaksir mencapai Rp 39 Miliar.
Penyidik pun sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi korban, termasuk juga FN selaku terlapor. Bahkan penyidik pun sudah melakukan penyitaan sejumlah aset yang diduga terkait.
Adapun aset yang disita tersebut di antaranya dua buah mobil tangki, satu buah mobil Toyota Alphard dan juga satu mobil Honda Brio. (Iqnatius)
Editor Restu