WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempersiapkan kebutuhan telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia? Maksudnya apa ini? Kebutuhannya sebanyak 5,4 juta lebih per pekan lagi. Kemenkes mau menambah orang sakit demam berdarah?
Tenang saja kawan! Telur nyamuk itu rupanya untuk uji coba pengendalian dengue di Kota Bandung, Jawa Barat. Seperti dituturkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, kebutuhan telur nyamuk ber-Wolbachia itu akan dikirim dari insektarium Universitas Gajah Mada atau Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.
“Tahun 2024 di pekan ke-10, kasus dengue terlaporkan sebanyak 27.852 kasus dan kematian sebanyak 250 kematian. Kota Bandung merupakan kota dengan kasus dengue tertinggi di Indonesia mencapai 1.301 kasus dan kematian yang cukup tinggi, tujuh kematian,” katanya seperti dikutip Wartabanjar.com di Jakarta, Rabu (37/04/3035).
Baca juga: Belum Mikir Kabinet, Koalisi Prabowo-Gibran Masih Fokus Pelajari Postur APBN 2025 Hingga Sidang MK
Dalam pertemuan koordinasi pilot project teknologi Wolbachia dengan Pemerintah Kota Bandung, Senin (18/3/2024), disampaikan kebutuhan telur nyamuk ber-Wolbachia berdasarkan luas lahan Kota Bandung 129 kilometer persegi diperkirakan mencapai 5.410.000 telur per pekan.
Agar sebaran nyambuk ber-Wolbachia efektif, kata Maxi, maka dibutuhkan 20.782 titik penitipan ember yang menjadi sarang perkembangbiakan telur.
Kemenkes akan memanfaatkan citra satelit untuk memposisikan ember pada lokasi yang tepat dengan merekrut masyarakat setempat sebagai orang tua asuh pelaksanaan uji coba nyamuk ber-Wolbachia.