Cakupan terapi TB di Indonesia masih rendah sebesar 2,6 persen, padahal targetnya mencapai 50 persen. Imran mengatakan cakupan penemuan kasus TB di Indonesia sudah membaik, yang sebelumnya kurang dari 60 persen.
Pada 2022 menjadi 68 persen dan pada 2023 naik lagi mejjadi 77 persen. Imran juga mengatakan Indonesia termasuk dari beberapa negara di dunia yang peningkatan penemuan kasusnya tinggi serta mendapatkan apresiasi.
Secara nasional, 11 provinsi yang telah mencapai target 90 persen antara lain Jawa Barat (121 persen), Papua Selatan (119 persen), Papua Tengah (116 persen), Jawa Tengah (115 persen), Banten (112 persen).
Kemudian Papua Barat (112 persen), DKI Jakarta (111 persen), Papua (107 persen), Sulawesi Utara (93 persen), Jawa Timur (93 persen), Gorontalo (91 persen). Sedangkan penderita TB paling banyak ada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selanjutnya, capaian kasus TB yang diobati (treatment enrollment) per provinsi mengalai peningkatan, yaitu TB sensitif obat (SO) sebesar 88 persen dari target 100 persen dan belum ada provinsi yang mencapai target.
Sedangkan untuk TB resisten obat (RO) sebesar 73 persen dari target 90 persen dan hanya satu provinsi yang mencapai target yaitu Yogjakarta.(kemenkes)
Editor Restu