Pihak kepolisian juga menyebut, para mahasiswa yang terluka berada di India dengan beasiswa dari Dewan Hubungan Kebudayaan India yang didukung pemerintah federal.
Wakil Rektor Universitas Gujarat, Dr Neerja A Gupta membenarkan jika akhir pekan lalu telah terjadi ketegangan antara mahasiswa asing dan para penyerang selama beberapa waktu.
“Sesuai informasi yang saya miliki, (doa) ini bukanlah isu utama,” katanya kepada wartawan.
Pihaknya berjanji memindahkan para mahasiswa asing itu ke asrama baru dengan keamanan dan fasilitas yang lebih baik. Pasalnya, insiden seperti ini bukan pertama kalinya terjadi terkait ibadah umat Islam di India.
Pada tahun 2021, umat Islam yang melaksanakan shalat di tempat-tempat umum di Gurgaon sering menghadapi gangguan dan protes dari anggota kelompok garis keras Hindu.
Awal bulan ini, seorang polisi di Delhi diskors setelah dia tertangkap kamera sedang menendang pria Muslim yang sedang shalat di pinggir jalan. (Sidik Purwoko)
Editor: Sidik Purwoko