Pada malam tersebut semua Al-Qur’an diturunkan secara global dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia sebelum kemudian diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad saw selama 23 tahun.
Malam lailatul qadar adalah malam penuh berkah yang disembunyikan oleh Allah pada bulan Ramadhan tiap tahunnya dan tidak ada yang tahu pasti kapan turunnya.
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa menghidupkan malam lailatul qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari-Nya, maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni, barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dalam keadaan iman dan mengharapkan pahala dari-Nya maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni”. (HR. Bukhari).
Menghidupkan malam Ramadhan dengan berbagai macam ibadah sangat dianjurkan dalam Islam. Terlebih pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Pada malam-malam tersebut Rasulullah saw akan lebih giat lagi menghidupkan malamnya untuk beribadah kepada Allah swt: “Menceritakan kepadaku Ali bin Abdullah, menceritakan kepadaku Sufyan dari Abi Ya’fur, dari Abi Duha dari Masruq, dari Aisyah ra, berkata: Rasululullah saw ketika memasuki 10 malam terakhir akan mengencangkan sabuknya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya”. (HR. Bukhari).
Menghidupkan malam Ramadhan Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghidupkan malam bulan Ramadhan, di antaranya adalah sebagaimana berikut:
1. Shalat Isya berjamaah Menghidupkan malam Ramadhan bisa dilakukan dengan melaksanakan shalat Isya berjamaah disambung dengan shalat Tarawih dan Witir.