WARTABANJAR.COM, PALANGKA RAYA – Masjid Nurul Hikmah di Jalan Darmosugondo, Komplek Palangka Sari, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ternyata memiliki sejarah panjang syiar Islam di ‘Kota Cantik’.
Ia merupakan masjid tertua dan pernah menjadi pusat dakwah dan kegiatan syiar Islam pertama di Bumi Tambun Bungai.
Untuk mengunjungi masjid ini, jemaah terlebih dahulu harus melewati kawasan Pasar Besar Palangka Raya dan menelusuri gang kecil sejauh 10 meter.
Masjid Nurul Hikmah ini berdiri di tengah-tengah permukiman padat penduduk dan kawasan pasar yang dahulunya adalah pusat perdagangan pertama yang menjadi urat nadi perekonomian warga Kota Palangka Raya.
Berdasarkan sejarahnya, Masjid Nurul Hikmah ini didirikan oleh seorang tokoh ulama bernama KH Muhammad Madjedi asal Kalimantan Selatan pada tahun 1962.
Dalam perjalanannya, masjid ini sudah beberapa kali direnovasi oleh para pengurus seiring meningkatnya jumlah jemaah dan semakin pesatnya pembangunan di wilayah Kota Palangka Raya.
Masjid Nurul Hikmah ini juga pernah mengalami musibah kebakaran dan luluh lantak pada tahun 2013 lalu. Saat itu terjadi peristiwa kebakaran besar yang melanda permukiman warga di kompleks Palangka Sari yang merembet ke bangunan masjid.
H Zaini Madjedi, anak bungsu dari pendiri Masjid Nurul Hikmah ini menuturkan, masjid ini dahulunya hanyalah sebuah bangunan musala atau langgar yang terbuat dari kayu yang berukuran 25×35 meter. Bangunannya sangat sederhana dan atapnya pun waktu itu terbuat dari tumpukan daun kelapa.